Perayaan hari jadi Kota Metro yang ke-87 dirayakan dengan meriah melalui pelaksanaan pawai budaya yang memukau. Suasana kota dipenuhi dengan kegembiraan dan semangat yang luar biasa, diwarnai oleh berbagai kostum tradisional dan musik yang menghentak. Para peserta dari berbagai komunitas etnis dan budaya memamerkan kekayaan warisan budaya mereka, memperlihatkan keindahan tarian dan busana yang khas. Pawai ini tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi penduduk setempat, tetapi juga momen penting untuk mempererat persatuan dan kesatuan di antara semua warga kota Metro. Dengan adanya pawai budaya ini, semangat kebersamaan dan kebanggaan akan identitas lokal semakin menguat, menjadikan perayaan tahunan ini sebagai momentum untuk mengenang sejarah serta menghargai keragaman budaya yang menjadi kekayaan bersama.

Perayaan Hari Jadi Kota Metro yang ke-87 dibuka dengan Shalawatan, menghadirkan nuansa spiritual yang membumi. Acara dilanjutkan dengan pencak silat asli Buay Nuban, Lampung, yakni Sekinci-kinci, yang memukau penonton dengan gerakan-gerakan elegan dan kekuatan yang mengagumkan. Kemudian, Pawai Budaya memulai perjalanan megahnya dari Jalan ZA Pagar Alam menuju Samber Park. Di sepanjang rute ini, masyarakat disuguhi keberagaman seni budaya, seperti Barongsai dari etnis Tionghoa, Reog Ponorogo dari Jawa Timur, serta parade busana dari etnis Sunda, Batak, Sumatera Barat, Tionghoa, Banten, dan busana tradisional Nusantara lainnya, termasuk wastra yang kaya akan sejarah.
Komunitas sepeda ontel dan pawai kecamatan dari seluruh Kota Metro turut meramaikan acara dengan semangat yang luar biasa. Perayaan ini mencerminkan kekayaan budaya dan harmoni antar-etnis yang kuat di Kota Metro. Acara ditutup dengan pawai kendaraan hias yang menakjubkan, menambah gemerlap dan kilauan di malam hari, menjadi penutup yang sempurna dari perayaan yang penuh makna dan kegembiraan ini.

